Jumat, 16 November 2012

Kenapa ya kok enggak jalan-jalan??

"Aduh jeng kok anak saya enggak jalan-jalan ya," sahut Jeng Wara.
Berjalan..
Kapal Kamu bisa berjalan?
Pasti jawabannya bermacam-macam.
Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan motorik yang berbeda. Ada yang motorik yang lebih cepat dari bahasanya, ada yang bahasanya lebih cepat dari motorik, ada yang keduanya hampir bersamaan.
Menurut cerita mama saya, saya termasuk ke anak yang bahasanya lebih dulu. Saya lebih cepat ngoceh dan baru berjalan di bulan ke-18,kata mama saya sih saya dulu ngesot tidak merangkak. mungkin karena bentuk kaki saya yang.. gitu deh.. Dan katanya kelahiran prematur juga bisa membuat anak lamban jalan,ya saya ini contohnya.
Kata dosen stimulasi dini,Bu Sugini kalau anak tidak melewati fase merangkak, kemungkinan besarnya keseimbangannya buruk. Hihihi, kok aku banget ya.

Iya,jadi tiap anak punya kecepatan yang berbeda-beda, aku 18 bulan, kalau adik saya si Obith kayaknya 14 bulan dan si bungsu si Ovie 10 bulan sudah jalan berpegangan di kursi jadi 11-12 bulan itu sudah lancar..

Nah, disini saya ingin berbagi  informasi mengenai perkembangan motorik anak
Perkembangan Gerakan Motorik Anak Normal
6-8 bulan: Di usia ini anak dapat duduk dan merangkak dengan dua dengkul kakinya.
12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.
18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.

Lalu,kenapa anak bisa lamban berjalan?
1.Ketidakmatangan Persarafan
Gerak motorik anak sangat ditentukan oleh kematangan syarat yang mengatur gerak anak. KEtika anak lahir, syaraf-syaraf mereka yang ada di pusat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya yaitu berfungsi mengntrol gerak motorik.
2. Gangguan Vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami Dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan Gangguan keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Anak takut berenang, menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan,naik lift dan eskalator.
Anak mungkin tidak kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu. Anak yang underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun
3. Gangguan sensoris.
pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan dan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit. Selama ini jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya. Meskipun bukan karena kelainan anatomis. Selama ini orangtua menganggap hal itu adalah memang perilaku anak. Pada anak dengan gangguan sensoris raba biasanya disetai gangguan sensoris suara dan cahaya. Gangguan sensoris suara biasanya anak takut dan tidak nyaman ketika mendengar suara dengan frekuensi tertentu seperti suara blender, suara bayi menangis, suara gergaji listrik. Gangguan sensoris cahaya biasanya anak sangat sensitif terhadap cahaya terang dan sinar matahari.
4. Gangguan persarafan
Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paska infeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi kehamilan, gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis, infeksi berat (sepsis)
5.Latihan
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan terdapat pada tiap anak sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut dapat disalurkan dengan bermain, melalui prgoram pelatihan gerakan bagi anak usia dini.
6. Motivasi
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang dariluar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerakmotorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak.Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada usia muda mengandung implikasi terhadap pentingnya perkembangan keterampilan gerak anak.
7. Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan danpendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
8.Kurangnya keinginan dan Kesempatan.
Jika si kecil tumbuh dan berkembang secara normal terlepas dari keterlambatannya berjalan, mungkin saja si kecil belum cukup memiliki keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan
9. Tonus Otot.
Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkan gangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan penurunan berat otot dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan berat otot juga dapat membuat anak sulit berjalan
. Hypotonia menyebabkan seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan dan kontrol atas gravitasi. Sebaliknya, hypertonia atau jika ada kelompok otot tertentu aktif maka kemungkinan anak akan memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan keseimbangan.
10. Masalah pada panggul.
Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa dokter menyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak berjalan tepat waktu.

11.Keterlambatan perkembangan

Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguan keterlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau Keterbelakangan Mental, Down Syndrome

Faktor Predisposisi
Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti :

  • Bayi prematur
  • Obesitas atau kegemukan
  • Bayi lahir dengan berat bada rendah atau kurang dari 2.500 gram
  • Anak dengan gangguan hipersensitif saluraan cerna seperti Gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau hipersensitif saluran cerna
  • Sangat jarang pada anak menderita tumor otak, Retardasi mental dan cerebral palsy

Nah,itu secuil tentang mengapa anak lamban berjalan..
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/07/29/dampak-dan-penanganan-terlambat-berjalan-normalkah-anakku-480838.html (dengan perubahan tentu saja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar