Jumat, 05 Oktober 2012

Pilihan



Hidup ini pilihan..
"Tentukan Pilihanmu, sebelum pilihan menentukan hidupmu"
*maaf kalau ceritanya nanti muter-muter ya~


Aku suka kata-kata itu. Dan aku akan sedikit cerita tentang perjalanan "memilih" hingga akhirnya berhenti memilih PKh.
Dari SD sampai SMA saya hampir tidak memiliki cita-cita..
Waktu SD, yang ada dipikiran saya hanya belajar, nilai bagus, naik kelas dan ya sudah.
Sampai masuk SMP pun saya seperti pelajar yg tidak punya tujuan.
waktu SD pernah sih kepikiran jadi POLWAN, *mungkin karena terpengaruh papa saya yang polisi ya.
Tapi di kelas tujuh saya mendapat kenyataan bahwa mata saya tidak berfungsi dg baik lagi,dan mengubur impian saya ujadi polwan ditambah struktur kaki saya yg kata orang sih agak letter O dan saya gx tinggi~


Dan saya terus belajar tanpa cita-cita apapun


MAsuk SMA, kelas 10

saya punya keinginan jadi:

Apoteker dan masuk farmasi

saya pikir, Apoteker adalah orang yg hebat. dia bisa translate tulisan dokter menjadi bahan2 kimia tapi saya harus dapat kenyataan bahwa kimia saya datar-datar saja dan saya tidak suka kimia

Lalu

saya mulai suka menulis..

Ketika itu saya ingin masuk sastra

Tapi Mama saya seperti tidak setuju anaknya ini masuk sastra.


Lalu impian saya berubah ingin masuk STSN (sekolah Tinggi Sandi Negara) atau STIN (Sekolah Tinggi Inteligen Negara)

dan saya pun masuk ke jurusan IPA (karena katanya STSN harus IPA)

tapi setelah membaca syarat masuk STIN *jujur saya lupa apa itu saya mundur dan saya tinggal memiliki STSN.


Naik ke kelas 12 saya baca lagi persyaratan masuk STSN dan lagi-lagi sama seperti POLWAN, mata saya menggagalkan niat saya.


Berikut pilihan-pilihan yg tercatat di Jurnal saya*


Awal masuk kelas 12, saya ingin masuk "Gizi"

alasannya saya ingin jadi dokter Gizi yang mengatur makanan di rumah sakit.


lalu berubah ke Psikologi

loncat lagi Ekonomi Syariah

pindah lagi ke Komunikasi

Sempat melirik kedokteran hewan

terbang ke Sastra Jerman

Sempat berhenti di fotografi

Metalurgi sempat saya jajaki

lalu ke terapi okupasi

singgah sejenak diS ekolah tinggi Pariwisata Bandung (tapi mahal.)

loncat lagi ke fisioterapi


dan yap, saya berhenti Di KRIMINOLOGI yang paling lama bertahan di tangga jurusan yg ingin saya pilih sampai semua buku saya ada tulisan kriminologi, kriminologi, UI Ui, jas kuning, jas kuning

Kriminologi kira-kira bertahan 3 bulan karena jurusan sebelumnya itu cuma bertahan 1-2 minggu saja

kenapa kriminologi?

1.saya tertarik masuk BIN atau Interpol

2.berdasarkan daftar matkul,nggak ada pelajaran matematika dan saya baca matkulnya seru-seru tentang penyimpangan gitu.. *waktu smp saya tergila-gila denga Bab penyimpangan sosial

3. cuma ada 1 di Indonesia

4. waktu itu lagi seneng-senengnya nonton NCIS


Lalu saya tidak tahu mengapa tiba-tiba si "kriminologi" tergeser dg pendidikan khusus *

walau kriminologi itu tidak benar2 terhapus



waktu di dibonceng papa diatas motor, saya mikir..

kenapa saya tidak membantu mereka yang*tidak normal (MAAF ini pikiran saya dulu )untuk hidup normal daripada mengurusi yang normal tapi berprilaku tidak normal (yah para kriminal-kriminal itu) dan jurusan ini tidak berubah sampai saya pun menuliskannya di lembar pendaftaran SNMPTN tulis..



ya, saya nggak dapet tiket undangan..

karena dari 120an anak ipa, yg diambil 56 anak dan yang sangat membuat saya murung beberapa hari adalah....

saya urutan ke 57

bayangkan saudara-saudara, itu sangat menyakitkan!

karena saya sebenarnya peringkat 7 di kelas, namun gara-gara yg diliat tuh nilai IPA dan pelajaran yang ada di Ujian NAsional dan fisika saya sedang menurun drastis.. jadi.. ya gitu deh ya sudahlah

lagipula jurusan yg saya ambil IPS semua

Nilai IPA saya itu nggak laku untuk undangan *yang katanya harus memilih prodi sesuai jurusan

dan saya bersyukur.. nggak masuk daftar undangn buat saya agak fokus habis UN untuk belajar IPS yg gx pernah saya sentuh 2tahun terakhir dan nggak nangis karena di PHP sama SNMPTN Undangan (???_)


setelah UN saya pun belajar pelajaran IPS, dan meninggalkan buku-buku IPA saya

Lalu waktu daftar saya tulis deh Pendidikan Khusus/Luar Biasa UNS, kenapa UNS??

karena saya lahir 12 Maret

saya tidak menemukan universitas 12 maret, tapi adanya sebelas maret

dan PKh/PLB ada disini jadi ya saya pilih saya UNS


dan saya bingung pilhan kedua saya apa

Saya ingin menulis kriminologi.. tapi kata mama, udah ambil PLB juga

dan saya menurutinya, saya pilih UNP, tadinya mau UPI tapi di hari H saya daftar tiba-tiba saya tulis UNP

Kenapa?

karena papa saya orang Bukittinggi *kenapa saya milih universitas dengan alasan yg nggak penting gitu ya..


Tapi ada sedikit penyesalan kenapa saya tidak menuliskan Kriminologi saja di pilihan saya

setidaknya walau mungkin saya tidak diterima di kriminologi, saya pernah mencoba daftar disana, tapi yang sudah terjadi tidak dapat diulang lagi kan?

Dan lagi-lagi itu pilihan saya, jadi ya terima saja

Walau kadang saya sering masih galau kalau denger kata-kata "kriminologi,BIN, dll"


Cerita lain, setelah dinyatakan jadi urutan 57 dari 56 anak itu saya mencoba daftar Politeknik Pos Indonesia lewat jalur Undangan..

*gara-gara teman kecil saya,Bang Aras daftar disana jadi mama saya nyuruh coba deh

waktu itu niatnya sebagai cadangan kalau saya tidak diterima di SNMPTN

saya bersama 2 teman saya Ayundi danSaske promosi ke teman-teman untuk daftar dan semua yang daftar diterima . Tapi,kami bertiga yg promosi itu,tidak ada yang akhirnya kuliah disana hehe. Ayundi di Untirta dan Saske di Poltekkes

Sedikit cerita, saya sempat galau,risau harus memilih PLB (pendidikan Luar Biasa) atau P-LB (Poltekpos-Logistik Bisnis) saya sempat mendaftar ulang dan saya ikut tes program CLC (program D4 kerja sama dg jerman yg percepatan 3tahun dg 3bulan magang dan 3 bulan kuliah di kampus) ,tapi ketika akan menjalani tes disana, saya merasa tidak nyaman, ada rasa yg saya tidak tahu mengapa tiba-tiba menelusup di dalam diri saya bahwa saya tidak seharusnya disana. Intuisi saya mengatakan ini tidak cocok untuk saya,

tapi saya mencoba untuk tetap tes dengan sebaik-baiknya karena waktu itu saya berfikiran kalau snmptn gagal, saya masih bisa dapat program unggulan


Saya terus berdoa, agar Allah memberikan saya yang terbaik

ketika pengumuman SNMPTN, saya senang bisa diterima di PKh UNS walau sempat nangis gara-gara salah ketik nomer dan dinyatakan tidak lulus snmptn


dan saya pun mengirimkan surat pengunduran diri ke Poltekpos..

seorang tetangga saya ada yang mengatakan "bodoh", kenapa pilih PLB,kalo masuk logistik kamu bisa langsung kerja di perusahaan " hufft.. rasanya ingin saya timpuk orang itu dengan batu, ini hidup saya, saya yg milih kok kamu ngata-ngatain saya bodoh.. kamu saja pengangguran

eh kok malah curcol..

beberapa hari setelah pengunduran diri saya, terbitlah pengumumanyang lolos CLC,menurut data yg diterima peserta tes lain yang dikirim lewat email, nama saya ada di daftar kelulusan. tapi yang di upload tidak ada *ya jelas, saya kan sudah mengundurkan diri..


beruntung ya itu pengumuman setelah snmptn.. Intinya.. kembali ke kata-kata awal


~Tentukan Pilihanmu, sebelum pilihan menentukan hidupmu dan Allah memberi apa yang terbaik untukmu... memberi apa yg kamu butuhkan bukan kamu inginkan ~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar