Minggu, 07 Oktober 2012

Disleksia itu



Kalau kemarin aku telah menulis tentang diskalkulia, maka hari ini aku mau berbagi tentang Disleksia..

Mungkin Istilah disleksia sudah umum ya, disleksia sedikit lebih terkenal dibandingkan diskalkulia *sepertinya. Ada yang tahu kalau Albert Einstein, Sir Winston Churchill, Tom Cruise, Walt Disney, dan Lee Kuan Yeuw adalah penderita disleksia??

Okey, sekarang mari kita bahas Apa itu DISLEKSIA...

Disleksia berasal dari kata Yunani yaitu “dys” yang berarti kesulitan dan “leksia” yang berarti kata-kata . Mudahnya disleksia itu artinya kesulitan mengolah kata-kata.

Menurut . Ketua Pelaksana Harian Asosiasi Disleksia Indonesia dr Kristiantini Dewi, Sp A, menjelaskan, disleksia merupakan kelainan dengan dasar kelainan neurobiologis dan ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat atau akurat dalam pengejaan dan dalam kemampuan mengode simbol.

Sedangkan menurut federasi dunia neurologi Disleksia adalah gangguan dimanifestasikan dengan kesulitan belajar membaca meskipun instruksi konvensional, kecerdasan yang memadai, dan kesempatan sosial budaya yang memadai. Hal ini tergantung pada cacat kognitif mendasar yang sering asal konstitusional.''


Ada 2 macam disleksia, yaitu developmental dyslexia dan acquired dyslexia.

Developmental Dyslexia adalah disleksia yang dibawa sejak lahir dan terjadi karena faktor keturunan. KArenanya ia akan terus membawa "disleksia" selama hidupnya dan ini tidak dapat disembuhkan. Tidak hanya susah membaca lo.. mereka juga akan susah dalam mengeja,menulis dan aspek bahasa lainnya. TApi biasanya kecerdasan mereka itu normal bahkan diatas rata-rata lo.. Ingat Albert Einstein?? Disleksia ini tidak dapat dihilangkan tapi dengan penanganan khusus dapat diminimalkan.
acquired dyslexia adalah disleksi

Mereka itu awalnya individu normal, tetapi menjelang dewasa mengalami cedera otak sebelah kiri dan bisa menyebabkannya menjadi disleksia.


Kesulitan apa aja sih yang akan dialami penderita Disleksia?


  • Masalah fonologi: Yang dimaksud masalah fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dan bunyi. jadi mereka tuh susah membedakan kata yang bunyinya mirip, paku dan palu, b dan d , juka sulit memahami kata-kata yang mempunyai bunyi hampir sama, misalnya ”dua puluh” dengan ”dua belas”. mereka bukan memiliki gangguan dalam pendengaran,tapi gangguan fungsi input otak.
  • Masalah mengingat perkataan: Kebanyakan anak disleksia mempunyai level kecerdasan normal atau di atas normal. mereka sulit mengingat apa yang orang lain katakan. mereka sulit menyebutkan nama dan kadang memilih "teman sekolahku,tukang ojek itu, guru geografiku,temanku yang perempuan itu". Mereka mungkin dapat menjelaskan suatu cerita, tetapi tidak dapat mengingat jawaban untuk pertanyaan yang sederhana.
  • Masalah penyusunan yang sistematis atau berurut: Anak disleksia mengalami kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, atau susunan huruf dan angka. Mereka sering ”lupa” susunan aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya, Misalnya mereka mengalami kesulitan memahami instruksi seperti ini: ”Waktu yang disediakan untuk ulangan adalah 45 menit. Sekarang pukul 08.00. Maka 15 menit sebelum waktu berakhir, Ibu Guru akan mengetuk meja satu kali” mereka akan kebingungan mencerna kalimat ini
  • Masalah ingatan jangka pendek: Anak disleksia mengalami kesulitan memahami instruksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek. Misalnya ibu menyuruh anak untuk “Simpan tas di kamarmu di rak lantai atas, ganti pakaian, cuci kaki dan tangan, lalu turun ke bawah lagi untuk makan siang bersama ibu, tapi jangan lupa bawa serta buku PR Fisika dan prakaryamu, ya”, maka kemungkinan besar anak disleksia tidak melakukan seluruh instruksi tersebut dengan sempurna karena tidak mampu mengingat seluruh perkataan ibunya. Bisa saja ia naik ke lantai atas, meletakkan tas dan malah tidur atau turun dengan membawa tas dan tidak membawa buku PR
  • Masalah pemahaman sintaks: Anak disleksia sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda. Anak disleksia mengalami masalah dengan bahasa keduanya apabila pengaturan tata bahasanya berbeda daripada bahasa pertama. Misalnya dalam bahasa Indonesia dikenal susunan diterangkan–menerangkan (contoh: tas merah). Namun, dalam bahasa Inggris dikenal susunan menerangkan-diterangkan (contoh: red shoes).

Tapi bukan berarti keterbatasan membuat seseorang tak bisa melakukan sesuatu tanpa batas Lo..

Albert Einstein, Sir Winston Churchill, Tom Cruise, Walt Disney, dan Lee Kuan Yeuw telah membuktikan walau dengan Disleksia mereka bisa sukses!!


╭(^▽^)╯





Tidak ada komentar:

Posting Komentar