Alih-alih membuat proses daur hidrologi atau hujan, saya malah menulis ini bersama Fauzi dan Aunty lely
Akar
merindukan air..
Ia
kirimkan sinyal-sinyal kerinduaanya pada j. J menangkap pesan kerinduan sang Akar, namun tak segera menurunkan rintik
air ke bumi, Awan menguji seberapa kuat akar
akan menanti air.
akan menanti air.
Tapi
Akar tetap bertahan. Akar tetap menanti c. Berbulan-bulan ia menanti hujan,
daunnya layu,kekuningan batangnya rapuh.
Namun
Akar masih berusaha tegak berdiri, “AKU
RELA MATI menunggumu HUJAN!”
cpun akhirnya turun perlahan, di tempat gersang di suatu
pulau nan jauh disana. cjatuh bukan dimana Akar
menantinya, c jatuh di tempat yang berbeda.
Akar menangis,akar
ingin membencic, namun cintanya terlalu besar. Akar mencoba tegar walau seluruh
tubuhnya telah rapuh. “Aku mencintaimu HUJAN! Lebih dari pengorbananku padamu,”
Tapi
c tak pernah mengerti apa arti sebuah
pengorbanan yang dilakukan Akar. Akar dengan perasaan cinta senang
melihat c
di tempat yang lain.
Bagi
Akar, bahagia adalah melihat c bahagia itu sudah cukup.
Dan
Akar semakin rapuh, tak ada lagi daun,tak
ada lagi batang yang kokoh, bunga-bunga hanyalah cerita masa lalu.
Akarsemakin
tak kuat.. Tuhan memanggilnya
Akar MATI..
Dan c
menyesal tak pernah
menurunkan titiknya pada Akar....
Keterangan c :: hujan
J : :
Awan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar